Suatu siang yang mendung, saya memenuhi undangan untuk santap siang menjelang Natal di DILL Gourmet Cafe di lantai paling bawah Plaza Indonesia. Tepat berada di samping elevator dan dekorasi dari kayu dan warna-warna cerah lansung mengingatkan saya pada pantai di musim panas, namun kali ini pemandangan keluar jendelanya berupa elevator bukan deru ombak dan burung albatros.
Tidak masalah, karena tempat ini nyaman untuk bersantai didalam mall dengan suasana kasual. Begitu tiba saya disambut oleh waiter-waiter dengan ramah untuk dipersilahkan duduk, dan didalam disambut oleh seorang media relation yang menjelaskan berbagai hal mengenai DILL Gourmet. Dijelaskannya mengenai bagaimana DILL merintis usaha dimulai dari membuat juice untuk delivery untuk kemudian berhasil dikembangkan menjadi sebuah cafe berkelas.
Cerita yang menarik dan membuat saya ingin mencoba juice-juice segar tersebut semua, namun tidak boleh serakah maka saya memulai perkenalan saya dengan DILL lewat Energy Charger terlebih dahulu; campuran jeruk, wortel dan nanas yang tampaknya juga ditambah gula secukupnya sehingga menjadi manis.
Saya sendiri bukan penggemar juice digulain, maka saya mengusulkan ada edisi tanpa gula dan pengawet dalam edisi terbatas.
Menu lain yang saya coba adalah Banana Cream Pie, dan ternyata memiliki rasa berbeda dengan kebanyakan cake yang manis berlebih. Rasa cake ini ‘rich’ dan kadar manisnya pas, bahkan setelah beberapa hari kemudian saya masih teringat enaknya. Mungkin ini akan menjadi salah satu alasan saya akan kembali ke DILL.
Selain itu saya juga memesan Cafe Latte, mereka menyajikan Cafe Latte yang benar dan bukan out of the box seperti cafe-cafe fancy di mall. Hal ini penting bagi saya, karena untuk secangkir cafe latte yang saya butuhkan paling utama adalah kelembutannya yang pas baru kemudian sedikit karya seni. Lalu cafe latte nya juga disajikan didalam mug keramik yang juga pas untuk dilihat dan dipegang.
Tidak perlu memiliki rasa kopi yang luar biasa untuk sebuah Cafe Latte, cukup menjadi benar dan suasana yang pas. Keduanya dimiliki oleh DILL Gourmet yang rupanya memiliki barista yang dilatih khusus oleh seorang pakar kopi terbaik di Indonesia.
Kemudian saya mencoba Sirloin Steak de Paris, memang bukan steak terbaik di kota ini namun harga yang cenderung lebih bersahabat dan karakter penyajiannya membuat Sirloin Steak de Paris memberikan pengalaman berbeda. Mungkin jika ada option menu dengan porsi sedikit lebih berat akan lebih dashyat.
Jika dirangkum, maka kesan saya pada cafe ini cukup baik dan kemungkinan besar akan kembali dan menghabiskan waktu untuk membaca atau bekerja sedikit saat berada di Plaza Indonesia.
