Zaky Arifin dan Aditya Wijanarko keduanya memiliki karakter yang kuat dalam garis-garisnya, keduanya juga senang dengan warna hitam dan putih didalam karyanya. Kedua orang ini juga sama-sama tertarik dengan garis dan bidang, keduanya seniman berbakat dan sudah sewajarnya mereka berpameran ditempat yang layak.
Saya sudah menjadi fans dari Zaky Arifin sejak melihat garis-garis nya dimural-mural dan dipameran-pameran kolektif beberapa tahun lalu. Sementara terus terang ini adalah pertama kali saya mengenal karya-karya dari Aditya Wijanarko.
Pameran ini juga menjadi lebih menarik bagi saya, karena kuratornya adalah anak magang super berbakat yang dulu menjadi asisten saya di Pusat Kebudayaan Perancis. Riksa Afiaty memang sudah menunjukkan minat yang sangat mendalam didunia pameran seni rupa. Saat saya tersiksa saat harus mempersiapkan pameran-pameran senirupa yang sering diselenggarakan kantor saya itu; anak magang ini sangat bersemangat mengerjakannya, sehingga sangat meringangkan beban hidup saya saat itu.
Tidak beberapa lama setelah magang, ia mengambil pelatihan untuk menjadi kurator. Belakangan ini namanya mulai sering terlihat sebagai kurator diberbagai pameran, baik sebagai asisten maupun kurator utama. Canggih juga untuk orang semuda dia.
Selamat untuk Zaky untuk pamerannya yang keren, juga buat Riksa karena berhasil mengkurasi pameran yang solid. Juga buat Glitch Network karena sudah berani mensupport bakat-bakat asoi ini.