Selain bunuh-bunuhan, adegan sex, dan maki-makian, buku ini juga bercerita mengenai resep-resep kuliner legendaris yang menarik. Bahkan bisa dibilang, sebagian besar tokoh utama di buku ini memiliki ilmu penting didunia masak-memasak. Raden Mandasia pandai memotong sapi, Sungu Lembu memiliki kemampuan merekam berbagai bahan masakan, dan Loki Tua adalah koki legendaris.
Novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi ini adalah novel dongeng karangan Yusi Avianto Pareanom yang telah memenangkan berbagai penghargaan resmi dan bergengsi sebagai novel yang berkualitas. Saya sebagai bukan ahli sastra yang berkualitas, tidaklah merasa layak mereview buku ini apalagi mengkritiknya.
Namun demikian, bukan berarti saya tidak bisa bercerita mengenai buku ini.
Secara garis besar, buku dongeng ini bercerita mengenai perjalanan Raden Mandasia dari kerajaan Gilingwesi ke Negeri Gerbang Agung. Mengenai mengapa ia bertualang sejauh itu, dan apa saja petualangannya, saya merekomendasikan kalian untuk membacanya sendiri jika belum.
Karena ada banyak adegan memasaknya, saya berhasil menyarikan beberapa resep daging sapi yang mungkin bisa dicoba.
Berikut ini beberapa resep yang berhasil saya serap dari buku yang saya baca dalam berbagai kesempatan dalam sepekan terakhir ini
1. Resep Sapi Mandasia
Bahan-bahan
• Seekor sapi curian mungkin ada di peternakan sapi atau di pekarangan tetangga.
• Pisau Lengkung Besar dari baja
• Lancar (Pisau berbentuk bulu ayam dari Pulau Garam) Bisa didapat di tokopedia dengan kata kunci Pisau Bulu Ayam Madura.
Pertama, tebas kepala sapi curian dengan Pisau Lengkung Besar dari Baja. Tebasan ini supaya sempurna dibutuhkan latihan dan pisau yang sangat tajam, sehingga tebasan bisa berlansung sangat cepat sampai sapi curiannya tidak sadar telah ditebas.
Dengan cepat potong sapi menjadi bagian-bagian kecil sesuai selera, kemudian segera pisahkan kulit dari serat daging menggunakan pisau bulu ayam. Gunakan kulit sapi sebagai tempat meletakkan daging-daging segar yang baru saja dipotong.
Kemudian potong bagian lulur atau daging yang tepat berada di kiri-kanan punggung tengah. Daging dibagian ini sangat empuk, karena sapi jarang sekali menggerakan bagian ini.
Kemudian potong dengan hati-hati supaya seratnya terjaga, taburi garam, lada putih atau lada hitam sesuai keinginan. Setelah itu bakar kedua sisinya sampai kira-kira sepadat bantalan telapak lengan dibagian bawah jempol kiri, supaya keempukkannya terjaga dan lumer di mulut saat digigit.
Setelah itu, kumpulkan sisa daging sapi lainnya yang tidak terpakai dengan rapi untuk siapa saja yang berminat.
2. Sandung Lamur
• Daging Sapi (bukan curian)
• Merica
Lumuri daging sapi dengan merica, kemudian panggang selama setengah hari kemudian diasapi sampai sisi luar menghitam karena perubahan warna merica yang mengeras.
Menu ini disajikan di Rumah Makan Merak Emas.
3. Daging Sapi Mustika Rasa
Layukan daging sapi dengan suhu sejuk selama sepekan, sebelum diolah.
Daging-daging sapi ini akan jauh lembut dan gurih dari pada daging segar terbaik manapun.
Menu ini bisa didapat di Rumah Makan Mustika Rasa di Kotaraja Gerbang Agung.
4. Semur Daging Sapi Ujian Pencicip Makanan.
Semur Daging Sapi biasa, namun ditambah sedikit racun.
Menu ini dihidangkan untuk menguji keahlian seorang kasim pencicip makanan yang lidahnya juga bertugas mengindetifikasi racun-racun yang mungkin ada.
5. Sapi Empuk Pelana
Daging sapi (yang mungkin saja curian) ditaruh dibawah pelana kuda kemudian ditunggangi selama berhari-hari sampai dibutuhkan untuk dimakan dengan cara dibakar.
Dagingnya akan menjadi empuk sekali.
Sekianlah beberapa resep daging sapi yang bisa dicoba dieksperimenkan dirumah atau dipetualanganmu berikutnya.
Buku ini saya dapat di Kedai Tjikini 17 yang dikelola oleh Pak Dharmawan Handonowarih. Kamu mungkin bisa juga mendapatkannya disana.