Mendapat undangan untuk menghadiri acara pertunangan teman saya sejak di sekolah menengah, yang hanya mengundang sedikit kerabat saja. Kebiasaan menunda-nunda, menjelang hari-H saya baru mencari tiket murah ke Jogja, yang mana itu mustahil di musim libur. Masih bisa dapet tiket aja itu udah dianggap beruntung.
Akhirnya dihari Natal saya terbang ke Jogja dengan dua rencana besar:
- Menghadiri pertunangan Sasa dan Klaus, sambil temu kangen dengan genk ‘bakmi’.
- Keliling Prawirotaman dan Tirtodipuran nyobain makanan dan kopi sambil nyari tempat-tempat nyantai yang asik.
Pertunangan berhasil dihadiri, tempat-tempat nyantai yang asik juga berhasil ditemukan. Rasa-rasanya jadi ingin tinggal lebih lama di daerah ini dan menjelajah lebih dalam.
Berikut ini adalah hasil penjelajahan hari pertama dan kedua di daerah Prawirotaman dan Tirtodipuran.
h-1
Begitu tiba di hotel, saya lansung menuju Tirtodipuran demi mengisi perut yang lapar. Tujuan pertama adalah Papricano di sebelah Ruang Seduh Jogja. Sebuah cantina Mexico yang tentu saja menyediakan masakan khas Mexico yang rasanya sudah disesuaikan untuk lidah orang Indonesia.
Saya mencoba Burrito dan Horchata, oke juga dan rasanya akan segera kembali ke Papricano jika ke Jogja lagi.
Di Papricano ini saya janjian dengan Ana yang datang dengan pacar barunya, mereka baru saja dari gudeg Bu Lilis dan ingin makan cake di Lotus Mio. Lotus Mio ini masih di Tirtodipuran dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki.
Karena masih lapar, saya memesan Ayam Kari khas Riau di Lotus Mio ini. Enak juga. Setelah itu saya disamper oleh Komang, salah seorang penggiat kancah musik Indie kota ini. Kita melanjutkan obrolan ke Mouton, yang terletak agak di mulut jalan Tirtodipuran.
Iga di Mouton ini enak banget dimakan pakai nasi. Selesai dari Mouton kita mampir ke Green Host untuk menjumpai Dochi. Kebetulan saya juga memesan kemeja hitam untuk menghadiri resepsi esok hari. Kebetulan juga si Dochi ini ulang tahun dan akan berada di Jogjakarta untuk waktu yang cukup panjang, karena sedang persiapan pembukaan flagship store Sunday Sunday Co di daerah Seturan.
Setelah ngobrol-ngobrol sebentar sambil ngantuk-ngantuk, saya pun pulang ke hotel untuk beristirahat mempersiapkan diri untuk hari kedua.
hari H
Tanggal 26 Desember 2016 ini adalah alasan utama saya ke Yogyakarta. Selain saya, masih ada beberapa orang lagi yang memiliki tujuan yang sama. Dua diantaranya menjadi teman baru saya berkeliling dari pagi sampai menjelang sore.
Bersama Yasmin Purba dan Ree, saya berjalan kaki menjelajah gang-gang kecil menuju Tirtodipuran. Sekalian nunggu Yanne mendarat di Yogyakarta. Target utama kita adalah Ruang Seduh. Di perjalanan menuju Ruang Seduh kita menemukan beberapa bar yang tampaknya menarik, namun karena alasan waktu kita tidak mampir dikesempatan kali ini.
Setelah Ruang Seduh, kita berjalan kaki menuju Prawirotaman untuk mampir ke Warung Heru, dengar-dengar menu rawonnya enak. Rupanya kabarnya benar.
Setelah ngobrol-ngobrol panjang, kita memutuskan untuk pulang ke hotel dan bersiap-siap untuk tujuan utama kita ke Yogyakarta; makan malam pertunangan Sasa dan Klaus di Sasanti Resto.
Bersambung ke bagian 2.