Pramoedya Ananta Toer (EYD: Pramudya Ananta Tur) (6 February 1925 – 30 April 2006) was an Indonesian author of novels, short stories, essays, polemic and histories of his homeland and its people. His works span the colonial period, Indonesia’s struggle for independence, its occupation by Japan during the Second World War, as well as the post-colonial authoritarian regimes of Sukarno and Suharto, and are infused with personal and national history. The Dutch Government imprisoned him from 1947 to 1949, the Suharto regime from 1965 to 1979.
Walaupun sudah mengenal nama dan cerita tentang beliau sejak SMP, tetapi rasa-rasanya belum banyak membaca karya-karyanya. Beliau ini adalah contoh sastrawan yang karyanya sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan ceritanya menginspirasi banyak orang.
Mengingat sejak era instagram tidak banyak lagi muncul buku-buku bermutu dari penulis lokal. Sambil memperhatikan banyak ‘sastrawan/sastrawati’ lebih menikmati menjadi selebtwit/gram daripada menulis. Saya merasa beruntung pernah mengalami era sebelum ini, saat penulis-penulis sedang sibuk dan konsentrasi menulis karya.
Tapi, setiap zaman ada penanda zamannya sendiri dan mungkin karya sastra bermutu bukan penanda zaman era ini.
Desain ini diaplikasikan ke dalam beberapa merchandise. Klik di sini.